Karena ekspansi
makin merajalela dan larangan terhadap perdagangan bebas,keadaan Ambon dan
lease serta Hoamual semakin buruk.Keadaan ini menyeret rakyat di daerah
penghasil cengkih kedalam tiga peperangan besar ialah perang Hoamual,Perang
wawane dan Kapahaha.Ketiga peperangan ini terjadi dalam waktu yang hampir
bersamaan.
Kapitan hitu(tepil) pada mulanya memberikan bantuan secara
rahasia,mengingat adanya perjanjian persahabatan pada tahun 1600 yang
ditandatanganinya sendiri dengan van der
haghen disaat hitu minta bantuan belanda mengusir portugis.Karena tindakan Belanda di hoamual serta pembunuhan kejam terhadap rakyat bandadan sikap yang
keras dari beberapa gubernur terhadap rakyat
penghasil cengkih dan pala,memaksa kapitan hitu menyatakan permusuhan
secara terang-terangan terhadap belanda.
|
pulau ambon |
Menurut sejarahnya Kapitan hitu semasa hidupnya terkenal
sebagai orang yang besar pengaruhnya.Beliau disegani dan dihormati oleh kawan
maupun lawan,beliau selalu diminta sebagai juru damai dalam menyelesaikan
sengketa atau pertempuran yang oleh kompeni sendiri tak bisa diatas. berkali-kali diminta jasanya untuk meredakan pemberontakan
terhadap kompeni di beberapa daerah seperti di hutumuri semasa pemerintahan
gubernur Block Martenz dan dilisabata ketika van Speult menjadi Gubernur di Ambon.
Tindakan Belanda yang selalu membawa kesengsaraan bagi
masyarakat penghasil cengkeh dan pala membuat ia terpaksa memusuhi
belanda,beliau meninggal pada bulan
april 1633 dalam usia yang sudah tua.kepergiannya merupakan suatu kerugian
besar .sebagai hakim islam (kadi)
ditunjuk wangsa haelani putra kapitan hitu sendiri seorang hartawan terkenal
dijazirah leihitu.dalam tahun 1628 haelani meninggaldunia karena diracun lalu
kakiali menggantikan posisinya sebagai kadi.setelah meninggal nya kapitan
hitu(tepil) dalam tahun 1633 terjadi persoalan dalam mencari gantinya ,Rupanya
Perdana latu Kayoan (Tanihitumesseng) sangat berambisi untuk diangkat
sebagai kapitan hitu,namun suara
terbanyak menghendaki agar kakiali diangkat menjadi kapitan hitu.dalam suatu pesta adat yang juga
dihadiri oleh Gubernur gijels,Kakiali dilantik menjadi kapitan hitu dalam tahun
1633.
Perlu diketahui bahwa selama kakiali diangkat menjadi
kapitan hitu menggantikan kapitan tepil , selalu ada fitnahan terhadap
dirinya karena dalam tubuh pemerintahan empat
perdana ada yang menginginkan
jabatan itu,sebab pada saat belanda berkuasa,jabatan kapitan itu lebih menonjol
daripada jabatan Raja yang dipegang oleh Tanihitumesseng.
Karena Kaiali(putra dari negri wawane) mempunyai kecakapan
dalam berpolitik serta diplomasi dan ketenangannya dalam menghadapi masalah
,suara terbanyak memilihnya untuk menjabat kapitan hitu.Di kalangan
rakyatnya kapitan hitu merupakan tokoh yang berwibawa .walaupun ada pihak-pihak yang tidak senang
pada pengangkatannya ,namun gubernur Gijels yang berkuasa pada saat itu tak
bias memanfaatkan kekuasannya untuk menentang atau membatalkan pengangkatan
itu,sebab jabatan kapitan itu bukan ditunjuk oleh belanda ,tapi penunjukan
atas hasil musyawarah berdasarkan suara
terbanyak.Dalam setiap masalah kakiali selalu bermusyawarah dengan para orang
kaya dari negri-negri jazirah hitu.
Untuk melaksanakan maksud jahatnya menangkap kapitan hitu
setibanya diwaru,Gubernur Antoni
mengundang Kapitan hitu dan para orang kaya untuk naik ke kapalnya . karena
disangkanya kapal itu bersama mereka akan menuju ke luhu untuk menghadiri
pertemuan ,maka kakiali bersanma orang kaya mengikuti ajakan gubernur.segera
pada saat itu kakiali ditangkap bersama para pengikutnya.penangkapan inilah
yang mengakibatkan kebencian rakyat hitu terhadap Belanda.Melihat kapitan hitu telah ditawan
oleh belanda para pengikutnya melakukan perlawanan namun karena kekuatan yang tidak seimbang terpaksa VOC unggul dalam pertarungan.para pengawal
melarikan diri ke leisida ,sedangkan patitwane mengabarkan ke hitu.
Setelah mendapat kata
sepakat ,pihak Hitu bersama Gimelaha Luhu menyerang pusat-pusat pertahanan
Belanda di hitu maupun seram barat.dalam suatu pertempuran pendekar nahudi dan
pattihusen memperoleh kemenangan gemilang,sehingga keduanya masing-masing
mendapat gelar .nahudi sebagai panglima
dan patihusen sebagai pahlawan pattiwane.selain itu Ahmad leakawa (pahlawan
kapahaha) pun berhasil juga membunh banyak orang belanda dalam pertempuran
,sehingga ia diberi gelar Telukkabessy(II) .ketiganya masing-masing mengabil
tempat sebagai pusat perjuangannya yaitu panglima Nahudi dan Pattiwane
memilih wawane sebagai pusat pertahanan dan telukabessi memilih Kapahaha.
Karena Gubernur antoni tidak tahan terhadap
serangan-serangan itu,lalu ia berusaha mempengaruhi negri-negri di jazirah hitu
untuk memihak kepadanya dengan memberi uang,tetapi usahanya gagal karena
negri-negrinya terdapat di gunung.lalu ditempuhnya siasat dengan mengatakan
bahwa kapitan hitu bias dilepaskan ,apabila rakyat turun berdiam ditepi pantai.
Mendengar itu pamannya kakiali yang bernama orang kaya Bulan dengan rakyat 7 buah negri turun berdiam di tepi pantai
dengan catatan jika dalam waktu 7 bulan( sesuai janji gubernur) kapitan hitu
tidak dilepaskan,maka beliau dengan rakyatnya yang telah turun kepantai akan
kembali ke gunung.
|
masijd yang didirikan oleh Orang Kaya Bulan di pesisr pantai negri hila |
Kapitan pattiwane dan telukabessy menegaskan “kami ingin supaya kapitan Hitu
dilepaskan terlebih dahulu jika tidak kami tetap tinggal digunung dan pertempuran akan berlangsung terus menerus”.
Ketegasan ini dikemukakan karena kapitan hitu dibawa ke Batavia.namun lewat 3
bulan dari waktu yang telah dijanjikan.kapitan hitu belum juga dilepaskan lalu
perdana Latukayoan dari Tanihitumessing berangkat menghadap gubernur jendral di
Batavia atas saran dari pamannya kakiali yakni orang kaya Bulan.
Perdana latukoyoan kembali dengan amanat Gubernur bahwa 3
bulan lagi kapitan hitu akan dilepaskan.mendengar itu pahlawan pattiwane dan
telukabessy menghentikan pertempuran.pada waktu itu orang-orang hitu telah
banyak terpengaruh oleh siasat kompeni,sehingga perlawanan hampir tidak ada
lagi.Imam rijali melihat keadaan itu menjadi resah lalu ia sendiri memimpin
satu pertempuran dengan memperoleh kemenangan di pantai hitu.
|
masjid tua wapaue yang pada awalnya berada di wawane |
Sebelum Gijels datang untuk melantik van Deutecon,Van den
Heuvel telah mengirim Kapitan hitu (kakiali) dengan sebuah kapal ke Batavia
untuk dihadapkan pada Gubernur jendral van Dieman.mendengar kakiali dikirim ke
Jakarta, para orang kaya di hitu mendatangi paman kakiali yang bernama orang kaya
bulan yang telah berdiam ditepi pantai bersama rakyat beberapa buah negri.saran
pamannya kapitan hitu diterima lalu berangkatlah utusan ke Batavia untuk
menghadap gubernur jendral.alasan yang dimajukan kepada gubernur jendral sama seperti yang dikehendaki oleh kapitan
pattiwane dan kapitan telukabessy yaitu keadaan ditanah hitu belum bisa aman
sebelum kakiali dilepaskan.mungkin
karena itu maka jendral berjanji untuk membawa sendiri kakiali pulang ke
hitu.janji ini ditepati sebab setelah pada musim barat ,kapitan hitu kembali
bersama van diemen pada tahun 1637.
Setelah kakiali dilepaskan oleh Belanda keadaan di jazirah
hitu terang kembali,tetapi tiada beberapa lama kemudian kakiali dihasut lagi
dengan dalih bahwa kapitan hitu membiarkan pedagang-pedagang gelap datang
membeli cengkih di daerah terlarang dan bekerja sama dengan pemimpin seram
barat untuk menghancurkan VOC.
Karena bangsa belanda menekan rakyat dengan monopoli dan
hongitochen,keadaan ini memaksa kapitan hitu pada tahun 1638 bergabung bersama
dengan gimelaha luhu untuk bersama-sama menghadapi VOC secara
terang-terangan.peperangan ini melibatkan para pemimpin dan kapitan seperti
kapitan hitu ,perdana patti tuban(kiyai lessy),kapitan nahudi,kapitan pattiwani
dan kapitan tubanbessi(telukabessi) yang bersama gimelaha luhu
melancarkan serangan terhadap pertahanan VOC di hitu dan seram barat.VOC
mencoba membalas serangan itu namun dipukul mundur.
Mendengar laporan tentang benteng pertahanan wawane yang sangat gigih,Van diemen memerintahkan sisa pasukannya untuk meninggalkan hatunuku kembali ke ambon,dalam pertempuran
seorang panglima perang belanda tewas kena pedangnya kapitan pattiwaane
.serdadu kompeni banyak mati karena kena tembakan bedil,kena potong dan kena
ranjau yang diletakan disekitar benteng wawane.
Dalam pertempuran yang dasyhat itu pendekar maralla dan
saudaranya tewas,sedangkan pattiwane dan rijali mendapat luka.tiba di Ambon van
Diemen dan Gubernur Ambon mencari akal untuk memecah belah rakyat hitu.belanda
mendapat akal,lalu beberapa orang kaya di jazirah hitu di pengaruhi terutama Tanihitumesseng yang telah lama tidak begitu
senang dengan pengangkatan kakiali sebagai kapitan hitu.
Penginjlan yang telah dijalankan oleh para pendeta belanda
dan tindakan belanda yang berhasil memikat sebahagian negri jazirah hitu serta
diperbolehkannya belanda mendirikan beberapa benteng pertahanan di beberapa
tempat menambah amarah kapitan hitu,lalu ia menulis surat kepada gubernur
karena keresahan dan menyatakan permusuhan kepada belanda secara terang-terangan.
Surat dari kapitan hitu membuat belanda menyusun sebuah
rencana selanjutnya, karena dengan kekuatan angkatan perang berkali-kali VOC
menderita kekalahan, untuk menebus malu akhirnya Van diemen menempuh jalan
pengkhianatan .untuk membunuh kakiali.Pembunuhan ini direncanakan setelah
kakiali mengirimkan surat kepada gubernur.kompeni merencanakan pembunuhan ini
dengan cara mengirim dua orang spanyol untuk menyamar sebagai buronan
kompeni.dengan alasan bahwa mereka seang dicari-cari oleh kompeni untuk
dibunuh sehingga mereka naik ke wawani untuk mencari tempat yang aman.
Agar tidak timbul kecurigaan ,selama beberapa hari mereka
menunjukan kesetiaannya terhadap kapitan hitu sambil mencari tahu dimana kapitan
hitu biasa tidur.sesudah diketahui kedua orang tadi kembali melaporkan situasi
.dipantai seith telah menunggu sebuah kapal yag dipersiapkan untuk mengangkut
kedua orang itu.tiba dikapal mereka memberitahukan hasil penyelidikannya,lalu
kapten kapal menyuruh seorang belanda bersama mereka naik ke wawani untuk
melaksanakan pembunuhan terhadap kapitan hitu.pada tengah malam itu jugasecara
diam-diam mereka masukke kamar kapitan hitu lalu menikam tubuh kapitan hitu
sebanyak 13 kali.sebanyak 12 kali kapitan hitu masih kebal terhadap tikaman itu namun setelah ke 13 kalinya baru beliau meninggal akibat kena tikam di
dadanya.sehabis melaksanakan penikaman itu ketiganya melarikan diri turun ke
kapal memberitahukan bahwa kapitan hitu telah meninggal.segera pada saati itu
juga meriam-meriam dibunyikan sebagai tanda kemenangan.
Keesokan harinya barulah diketahui oleh rakyat wawane dan
sekitarnya bahwa tembakan-tembakan yang terdengar ditengah malam itu adalah
pemberitahuan dari kompeni bahwa kapitan hitu (kakiali) telah dibunuh.setelah
kakiali dikebumikan ,beberapa orang kaya dan para pejuang yang masih setia pada
perjuangan mengadakan pertemuan di wawane untuk memilih kapitan hitu yang
baru,namun rencana itu gagal karena kompeni melarang orang-orang di negri disekitar wawane untuk berkunjung
kesana .
Ternyata kompeni sedag merencanakan satu penyerbuan ke
wawane sehingga kompeni memberikan
ultimatum barang siapa yang melanggar perintah kompeni akan diambil tindakan
tegas.rakyat jazirah hitu meminta kebijakan VOC melalui perdana Tanahitumesseng
yang pada saat itu bersahabat baik dengan kompeni,walau demikian kompeni tidak
mengabulkan permintannya,malah mengatakan kalau pertemuan itu diadakan ditempat
lain barangkali bisa dikabulkan,tetapi kalau diwawane masih disangsikan.belanda
takut kalau pertemuan itu dimanfaatkan oleh peimpin-pemimpin hitu untuk
mengadakan konsolidasi guna menyusun kekuatan menentang belanda.
Setelah tawar-menawar akhirnya Belanda menyetujui agar
pertemuan diadakan disalah satu tempat dihutan luar wawane dan disetujui oleh
pattiwane dan perdana Patti
Tuban.setelah kakiali meninggal pimpinan perjuangan sementara dipegang oleh
Pattiwane dan dibantu oleh Imam Rijal dan perdana Patti tuban.dalam
perjalananan ini pattiwane dan patti tuban mendapat berita bahwa orang kaya dan
lain-lainnya telah menanti dipantai
seith.namun karena hari sudah petang pertemuan ditunda sampai besok.
Karena pertemuan belum jadi dilakukan ,pattiwane dan patti
tuban minta diri untuk kembali ke wawane,tetapi ditahan oleh pendduk setempat
untuk bermalam di negri libeluhu yang termasuk uli hatunuku.walaupun disetujui
bermalam namun dalam hatinya masih timbul kecurigaan pengkhianatan,ternyata apa
yang disangsikan terjadi dari dua orang kaki tangan belanda yaitu guron dan
tapihua Gubernur mendapat kabar bahwa kedua pemimpin itu sedang bermalam di
diluar wawane.mendengar keterangan itu Gubernur mengatur strategi untuk
menyerang wawane pada saat malam itu juga.karena serangan itu tak tercium
sebelumnya.orang-orang di wawane tak bias berbuat apa-apa dan menjadi
kocar-kacir melarikan diri
Karena ada yang melaporkan bahwa wawane telah diserang
pattiwane dan patti tuban segera lari ke wawani untuk menyelamatkan penduduk
wawane namun sangat disayangkannegri wawani telah kosong.akhirnya mereka
ditemukan di suatu hutan yang tak jauh dari negri wawani disana mereka
bermusyawarah untuk mencari tempat berlindung sebab takut pada belanda karena
merasa tidak ada tempat lagi untuk para pejuang membuat benteng pertahanan maka
beralanlan mereka menuruni lembah dan mendaki
gunung mengikuti arah matahari terbit.mereka akan mencari suatu tempat untuk
membuat benteng pertahanan yang baru guna melanjutkan perjuangan melawan
Belanda